KARAKTERISTIK GEOMETRIK

Senin, 02 Juni 2014 by: BELAJAR APP

A Teacher Drawing A Geometric Shape On A White Board - Royalty Free Clipart Picture

Karakteristik geometrik / Spesifikasi Geometrik mempunyai pengaruh yang besar atas fungsi mesin, tetapi bukan sebagai ukuran kemampuan mesin.

Karakteristik geometrik meliputi :
1.      Ukuran (dimention)
2.      Bentuk (form)
3.      Posisi (position)
4.      Kehalusan /kekasaran (smoothness/roughness)

Mengapa Perlu Spesifikasi geometri?

Karakteristik geometrik yang ideal (ukuran/dimensi yang teliti, bentuk yang sempurna, posisi yang tepat, dan permukaan yang sangat halus) tidak mungkin dapat terpenuhi,
Karena selama proses pembuatan produk, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tidak bisa dihindari, diantaranya:

 - penyetelan mesin perkakas
 - pengukuran geometri produk
 - gerakan mesin perkakas
 - keausan pahat (perkakas potong)
 - perubahan temperatur, dan
 - besarnya gaya pemotongan

Oleh karena itu harus ada toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan geometrik.

Toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan geometrik dibutuhkan untuk pembuatan komponen /produk yang dibuat dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas (sifat ketertukaran)
Cara Produksi komponen dengan sifat ketertukaran mempunyai keuntungan-keuntungan diantaranya: 

1.                  Waktu perakitan dapat diturunkan
2.                  Komponen tidak harus dibuat oleh pabrik yang  bersangkutan (out-plant)
3.                  Suku cadang dapat dibuat dengan massal dan denganbiaya relatif murah
4.                  Produktifitas dan fleksibilitas sistem produksi terjamin

Hubungan antara karakteristik geometrik dengan karakteristik fungsional dapat digambarkan sebagai berikut :
                       
“Mesin umumnya dirancang untuk suatu karakteristik fungsional tertentu”
“Karakteristik Fungsional dari suatu mesin tergantung pada karakteristik geometrik dari komponen mesin tersebut.”

Misal :
Pompa sentrifugal dirancang dengan kemampuan untuk mengalirkan cairan ke ketinggian yang tertentu dengan kapasitas dan kecepatan aliran yang tertentu pula

Komponen mesin yang bercirikan geometrik (ukuran, bentuk, posisi, dan kekasaran permukaan) yang teliti sangat penting untuk menghasilkan karakteristik fungsional sesuai dengan yang direncanakan
Karakteristik Geometrik
Karakteristik geometrik ada kaitannya dengan karakteristik fungsional suatu  mesin. Suatu mesin didesain untuk suatu karakteristik fungsional tertentu. Misalnya, pompa sentrifugal dirancang dengan kemampuan untuk mengalirkan cairan keketinggian tertentu dengan kapasitas dan kecepatan aliran tertentu pula. Dudukan poros pompa sentrifugal ini misalnyadirencanakan memakai suatu bantalan  luncur. Diameter poros pada bantalan luncur harus lebih kecil daripada diameter bantalannya sehingga mempunyai kelonggaran yang tertentu untuk mempermudah pelumasan dan mengurangi gesekan.Ukuran kelonggaran ini tidak boleh terlalu kecil supaya poros mudah berputar. Tetapi juga tidak boleh terlalu besar untuk menghindari kebocoran atau getaran yang diakibatkan oleh beban dinamik yang dialami oleh poros. Besarnya kelonggaran tersebut tergantung pada ukuran poros maupun lubang yang dalam hal ini merupakan karakteristik geometrik bantalan luncur. Karakteristik geometrik komponen-komponen mesin mempunyai pengaruh yang besar terhadap fungsi mesin. Akantetapi tidak dapat digunakan sebagai ukuran kemampuan mesin (pompa) yang bersangkutan. Di dalam taraf perancangan selain karakteristik fungsional, karakteristik geometrik ditentukan oleh perancang yang kemudian dicantumkan dalam bentuk gambar teknik. Sewaktu komponen-komponen mesin ini dibuat, misalnya di bubut, maka tukang bubut akan berusaha membubut poros sampai ukuran yang tertentu sesuai dengan gambar teknik dimana karakteristik geometriknya dicantumkan
Hubungan antara Karakteristik Geometrik dengan Karakteristik Fungsional
Hubungan antara karakteristik fungsional dengan karakteristik geometrik adalah sangat penting. Komponen mesin boleh dikatakan bercirikan karakteristik geometrik yang teliti dan utama.
Misalnya karakteristik fungsional dari bantalan tergantung atas karakteristik geometrik dari poros maupun lubangnya, dalam hal ini mengenai ukuran (dimensi), bentuk dan kehalusan permukaan dari masing-masing komponen (lubang dan poros).
Kekuatan suatu komponen mesin tergantung atas dimensinya. Dengan menggunakan material yang sama, poros berdimensi besar akan lebih besar pula kekuatannya dibandingkan dengan poros berdimensi kecil.
Untuk komponen mesin dengan kecepatan tinggi, seperti baling-baling dengan porosnya yang digunakan pada pesawat udara, maka letak titik beratnya memegang peranan penting. Kesalahan bentuk pada bagiannya akan mengubah letak titik berat sehingga fungsi mesin akan terganggu karena getaran yang diakibatkan oleh kesalahan titik berat.
Penyimpangan Selama Proses Pembuatan
Suatu komponen mesin mempunyai karakteristik geometrik yang ideal apabila komponen tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki, mempunyai:
1. Ukuran/dimensi yang teliti.
2. Bentuk yang sederhana.
3. Permukaan yang halus sekali.
Dalam kenyataannya adalah tidak mungkin membuat suatu komponen dengan karakteristik yang ideal, namun akan timbul penyimpangan penyimpangan. Misalnya dalam proses pemesinan timbul penyimpangan yang bersumber dari satu atau lebih dari faktor-faktor berikut :
1. Penyetelan mesin perkakas.
2. Pengukuran geometri produk.
3. Gerakan mesin perkakas.
4. Keausan pahat (perkakas potong)
5. Perubahan temperatur.
6. Besarnya gaya pemotongan.
Dapat disimpulkan bahwa produk/komponen dengan karakteristik geometrik yang ideal adalah tidak mungkin diproduksi. Oleh sebab itu solusinya adalah dengan mentolerir penyimpangan yang terjadi. Jadi sekarang masalahnya adalah menentukan seberapa jauh penyimpangan yang diperbolehkan.
Spesifikasi, Metrologi dan kontrol kualitas
Didalam sebuah industri ditemui tingkatan-tingkatan dalam proses pembuatan suatu produk/mesin berlangsung. Tingkatan-tingkatan itu berupa : tingkatan politik perusahaan, tingkatan perancangan, tingkatan pembuatan dan perakitan, dan tingkatan distribusi dan purna jual. Dari berbagai media komunikasi yang digunakan salah satunya dapat dianggap sebagai media yang terpenting yaitu gambar teknik.
Gambar teknik haruslah jelas dan dimengerti oleh semua orang, baik oleh perancang produk, perancang proses produksi, operator-operator mesin, pengontrol kualitas selama proses produksi berlangsung, dan orang-orang dari bagian servis. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai cara penulisan dan arti dari spesifikasi geometrik suatu produk yang akan dibuat yang tercantum pada gambar teknik haruslah seragam untuk menghindari salah pengertian.
Pada tingkatan produksi pemeriksaan kualitas geometrik dilakukan pada produk untuk membandingkan dengan spesifikasi geometrik yang ada pada gambar teknik. Apabila ada perbedaan, maka haruslah diambil tindakan untuk memperbaiki dan menjaga kualitas produk.
Istilah metrologi geometrik atau disebut juga metrologi industri didefinisikan sebagai :
ilmu dan teknologi untuk melakukan pengukuran karakteristik geometrik dari suatu produk (komponen mesin/peralatan) dengan alat dan cara yang cocok sedemikian rupa sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai yang paling dekat dengan geometri sesungguhnya dari komponen mesin yang bersangkutan.
Apakah Mutu Tersebut ?
Mutu atau kualitas adalah istilah yang mengandung arti relatif yang digunakan untuk menilai tingkat persesuaian suatu hal terhadap acuannya.
Acuan dapat berupa benda nyata (contoh) tetapi lebih sering berupa benda maya atau imajiner yang dituangkan dalam bentuk spesifikasi (rincian karakteristik geometrik, fisik, material, dan bisa juga kimiawi). Hanya produk yang sesuai dengan spesifikasi, yang diketahui dengan mengukur karakteristiknya (geometrik, fisik, material, kimiawi), inilah yang dapat menyandang predikat bermutu bagus.
Jika acuan telah dimengerti dan dipahami maka teknologi pembuatan produk dapat dipilih yang sesuai.
Pemeriksaan/inspeksi adalah sama dengan kontrol kualitas yaitu melaksanakan pengukuran karakteristik produk yang kemudian dibandingkan dengan acuan yang dibakukan. Tetapi pada pemeriksaan hasilnya hanya sampai pada taraf penyajian data bahwa sekian produk adalah baik dan sebagian lain adalah jelek. Kontrol kualitas lebih dalam materinya dari pada pemeriksaannya dimana selain dilakukan pengukuran juga dipikirkan metoda untuk menangani berbagai masalah antara lain :
1. Kapan pemeriksaan produk dilakukan dan dengan metoda apa pengukuran dilaksanakan.
2. Berapa lama pemeriksaan harus diulang atau berapa selang waktunya (frekwensinya) antara pemeriksaan yang satu dengan berikutnya.
3. Berapa banyak produk yang harus diperiksa untuk satu kali pemeriksaan.
4. Bagaimana data pengukuran diolah, disimpulkan dan tindakan apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi proses.
Tujuan terpenting dari kontrol kualitas adalah untuk memberikan tanda “lampu merah”, berarti suatu tindakan harus segera diambil untuk mencari penyebab perubahan dan membetulkan variabel yang mempengaruhi proses produksi. Karakteristik proses pembuatan dapat dipelajari melalui berbagai bentuk diagram kontrol.

Filed under: